Praktik menggantikan atau mengabaikan kontribusi dan representasi etnis atau budaya tertentu dengan orang kulit putih.
“Whitewashing” adalah praktik di mana sejarah, media, atau budaya mengabaikan, menutupi, atau merombak kontribusi orang-orang dari etnis atau budaya tertentu untuk menyajikannya seolah-olah didominasi oleh orang-orang kulit putih.
Istilah ini juga digunakan dalam industri hiburan, khususnya film dan televisi, untuk menggambarkan pemilihan aktor kulit putih untuk memerankan karakter yang seharusnya beretnis non-kulit putih, menggantikan representasi etnis yang akurat dengan versi yang “diputihkan”.
Contohnya, jika karakter asli berasal dari kelompok etnis Asia, namun dalam produksi sebuah film, karakter tersebut diperankan oleh seorang aktor kulit putih, maka itu akan dianggap sebagai whitewashing. Hal ini sering menjadi perdebatan dan kontroversi karena dianggap sebagai bentuk mewakili secara tidak tepat dan mengurangi kesempatan bagi aktor dari latar belakang etnis yang sesuai untuk mendapatkan peran tersebut.
Whitewashing juga bisa terjadi dalam konteks sejarah atau kebudayaan, di mana cerita atau narasi sejarah dari kelompok tertentu diubah sedemikian rupa sehingga menyembunyikan atau menghilangkan peran atau kontribusi orang-orang dari kelompok etnis atau budaya tersebut.
Istilah lain yang berhubungan dengan whitewashing adalah “racebending,” yaitu mengubah ras atau etnis karakter dalam adaptasi atau interpretasi dari satu media ke media lain. Dalam kedua kasus, isu tersebut sering kali memunculkan pertanyaan tentang representasi yang adil, representasi budaya yang tepat, dan keberagaman dalam industri hiburan dan narasi sejarah.