Sikap prefeksionis atau obsesi terhadap hal-hal kecil.
“Be anal” atau “being anal” adalah istilah informal yang merujuk pada seseorang yang sangat detail-oriented, perfeksionis, atau terlalu fokus pada hal-hal kecil dan detail-detail yang mungkin tidak begitu penting. Istilah ini bisa digunakan dalam berbagai konteks untuk menggambarkan sifat seseorang yang sangat teliti atau terlalu kaku dalam hal tertentu.
Dalam bahasa Inggris sehari-hari, ketika seseorang digambarkan sebagai “being anal” atau “anal-retentive,” ini merujuk pada sifat atau perilaku seseorang yang sangat berhati-hati, teliti, perfeksionis, atau terobsesi dengan detail. Istilah ini berasal dari teori psikoanalisis Sigmund Freud, yang berarti bahwa individu tersebut cenderung menahan atau mempertahankan kontrol yang berlebihan.
Contoh kalimat:
- “He’s so anal about his office space, every paper, and pen has to be in the exact right spot.”
(Orang tersebut sangat perfeksionis tentang ruang kantornya, setiap kertas dan pen harus berada di tempat yang tepat.”
Namun, perlu diingat bahwa frasa ini adalah bahasa gaul dan sifatnya informal, dan mungkin tidak dipahami oleh semua penutur bahasa Inggris. Selain itu, beberapa orang mungkin menemukan penggunaan istilah ini sebagai ofensif atau kurang sopan karena asal-usulnya dalam teori Freud yang kontroversial dan kaitannya dengan pembicaraan tentang fungsi tubuh.