Mengacu pada sesuatu yang tidak dapat diubah.
Frasa “set in stone” adalah ungkapan yang digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu telah ditentukan secara final dan tidak dapat diubah atau dimodifikasi.
Konsep ini berasal dari praktik kuno mengukir suatu keputusan penting atau hukum dalam batu, yang merupakan simbolisasi dari sesuatu yang sifatnya permanen dan tidak mampu untuk diubah. Jadi, ketika seseorang mengatakan sesuatu “is set in stone,” artinya keputusan tersebut sudah final dan tidak ada ruang untuk perubahan.
Sebaliknya, ketika ungkapan itu dibalik menjadi “not set in stone,” ini berarti situasi atau keputusan masih fleksibel dan dapat diubah. Ungkapan ini menunjukkan adanya kemungkinan untuk diskusi lebih lanjut, modifikasi, atau revisi terhadap apa yang telah diputuskan atau direncanakan sebelumnya.
Contoh kalimat:
- “Even though the schedule for the project seems tight, it’s not set in stone—we can adjust it if necessary.“
- “I’ve outlined our vacation plans, but remember, nothing is set in stone; we can always change our itinerary based on how we feel.“
Dalam contoh pertama, kalimat tersebut menjelaskan bahwa jadwal proyek masih dapat disesuaikan jika diperlukan. Dalam contoh kedua, rencana liburan disebutkan masih fleksibel dan bisa berubah.
Singkatnya, “set in stone” mengacu pada sesuatu yang tidak dapat diubah, sedangkan “not set in stone” menekankan fleksibilitas dan kemungkinan perubahan.