Pekerjaan profesional atau kantoran yang menuntut pendidikan tinggi dan keahlian analitis biasanya dilakukan dalam lingkungan formal.
Istilah “white collar” merujuk pada jenis pekerjaan yang umumnya dilakukan di lingkungan kantor atau sektor profesional lainnya, yang biasanya menuntut tingkat pendidikan yang lebih tinggi atau spesialisasi tertentu.
Ini berlawanan dengan pekerjaan “blue collar“, yang lebih terfokus pada kerja fisik atau manual. White collar mencakup berbagai profesi seperti akuntan, pengacara, dokter, dan posisi administratif yang memerlukan pemikiran analitis, penanganan data, dan tugas-tugas manajerial.
Karakteristik utama dari pekerjaan white collar adalah penggunaan pengetahuan intelektual lebih dari kerja fisik, serta lingkungan kerja yang lebih condong ke dalam ruangan dengan jam kerja yang teratur (9 to 5).