Tingkat upaya atau hasil paling rendah yang masih dapat diterima.
“Bare minimum” merujuk pada jumlah atau tingkat paling dasar, terkecil atau terendah dari usaha yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu atau memenuhi standar tertentu.
Istilah ini sering digunakan dalam berbagai konteks, baik di tempat kerja, dalam pendidikan, maupun kehidupan sehari-hari, untuk menunjukkan bahwa usaha atau sumber daya yang paling sedikit yang masih dapat memenuhi standar atau kebutuhan dasar. Misalnya, jika seseorang melakukan “bare minimum” di pekerjaannya, ini berarti dia hanya melakukan tugas-tugas dasar yang diperlukan untuk mempertahankan pekerjaannya dan tidak berusaha lebih dari itu.
Contoh lainnya, jika seorang guru menyuruh siswanya untuk membaca setidaknya satu buku per bulan, maka seorang siswa yang melakukan “bare minimum” mungkin hanya akan membaca satu buku saja, tetapi seorang siswa yang termotivasi untuk berprestasi mungkin akan memilih untuk membaca beberapa buku atau melakukan penelitian tambahan di luar yang diwajibkan.
Dalam penggunaan sehari-hari, ungkapan “bare minimum” sering kali memiliki konotasi negatif atau menunjukkan ketidakpuasan terhadap usaha seseorang. Ini bisa menunjukkan bahwa orang tersebut hanya melakukan apa yang diperlukan agar tidak gagal atau mendapat masalah, tanpa mencoba untuk melampaui ekspektasi.
Beberapa contoh hal-hal yang dapat dilakukan dengan bare minimum:
- Membersihkan ruangan: Membersihkan barang-barang yang terlihat berantakan saja dan menyapu lantai seadanya, tapi tidak mengepel, menyedot debu, atau melakukan pembersihan menyeluruh.
- Belajar untuk ujian: Membaca sekilas catatan atau membaca kisi-kisi, tanpa mempelajari secara mendetail atau melakukan riset tambahan atau mengerjakan soal latihan.
- Olahraga: Melakukan jumlah minimum aktivitas fisik yang disarankan per minggu, seperti olahraga ringan selama 30 menit per hari, tanpa berusaha untuk melakukan lebih banyak atau melakukan olahraga dengan intensitas yang lebih tinggi.
- Memasak makanan: Membuat hidangan sederhana dengan beberapa bahan saja, tanpa menghabiskan waktu untuk bereksperimen dengan rasa, teknik, atau bahan baru.
- Menulis email: Mengirim pesan singkat yang hanya membahas poin-poin terpenting, tanpa menjelaskan secara detail atau memberikan konteks atau informasi tambahan.
- Memenuhi tenggat waktu: Mengirimkan pekerjaan di menit-menit terakhir atau hampir memenuhi kriteria yang disyaratkan, tanpa meluangkan waktu tambahan untuk memperbaiki atau menyempurnakan pekerjaan.