Digunakan untuk menggambarkan situasi di mana seseorang tidak menghargai sesuatu sampai sesuatu itu hilang atau tidak lagi dimiliki.
Frasa “for granted“, misalnya pada “taken for granted“, digunakan untuk menggambarkan situasi di mana seseorang tidak menghargai atau mengabaikan nilai dari sesuatu atau seseorang karena sudah terbiasa dengan keberadaan atau pelayanan yang diberikan. Ini sering terjadi ketika orang menjadi terlalu nyaman dengan kondisi yang ada, sehingga lupa untuk mengakui atau mengapresiasi.
Istilah ini biasanya digunakan dalam konteks negatif, menunjukkan kurangnya penghargaan atau perhatian terhadap sesuatu yang seharusnya dihargai.
Dalam hubungan pribadi, misalnya, seseorang mungkin dianggap menganggap pasangannya “taken for granted” jika ia tidak lagi menunjukkan penghargaan atau mengabaikan kebutuhan dan perasaan pasangannya. Hal ini bisa terjadi karena sudah terlalu lama bersama, sehingga seseorang mungkin mulai merasa bahwa kehadiran atau tindakan pasangannya adalah sesuatu yang wajar, tanpa membutuhkan pengakuan atau balasan. Ini dapat menyebabkan ketidakpuasan atau konflik dalam hubungan.
Dalam konteks pekerjaan atau kehidupan sehari-hari, menganggap sesuatu “for granted” bisa berarti tidak lagi melihat pentingnya pekerjaan rutin atau infrastruktur yang selalu tersedia seperti listrik atau air bersih. Orang mungkin tidak memikirkan atau menghargai usaha dan sumber daya yang diperlukan untuk menyediakan layanan-layanan tersebut sampai mereka mengalami gangguan atau kehilangan layanan tersebut.