9 to 5

Istilah yang mengacu pada jam kerja standar harian dari jam 9 pagi hingga 5 sore, melambangkan pekerjaan kantoran dengan rutinitas yang tetap.

Istilah “9 to 5” (dibaca nine to five) merujuk pada struktur waktu kerja tradisional yang paling umum di banyak negara, di mana seseorang bekerja dari jam 9 pagi hingga jam 5 sore, Senin hingga Jumat atau Sabtu.

Frasa ini secara simbolis mencakup konsep pekerjaan kantoran atau pekerjaan dengan jam kerja tetap dan sering kali digunakan untuk menggambarkan pekerjaan yang memiliki rutinitas harian yang konsisten, tugas yang relatif tetap, dan umumnya dikaitkan dengan pekerjaan yang kurang fleksibel dari segi waktu dan lokasi.

Istilah “9 to 5” juga dapat digunakan untuk merujuk ke jenis pekerjaan yang mengikuti jadwal rutin masuk pagi dan pulang sore atau malam. Misalnya, ada yang masuk dari pukul 8 pagi ke 4 sore, 10 pagi ke 6 sore, dari 12 siang ke 8 malam, dan sebagainya.

9 to 5” tidak berlaku untuk pekerjaan lepas atau freelance yang tidak mengikuti jadwal yang tetap.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, dengan meningkatnya fleksibilitas di tempat kerja, pekerjaan jarak jauh, dan jam kerja yang lebih variatif, istilah “9 to 5” juga bisa digunakan dalam konteks yang lebih luas atau bahkan sarkastik untuk merujuk pada konsep pekerjaan tradisional yang dianggap oleh sebagian orang sebagai ketinggalan zaman atau kurang menarik dibandingkan dengan opsi kerja yang lebih fleksibel.

Contoh kalimat:

  • She decided to quit her 9 to 5 job and start her own business to have more control over her schedule.
  • Working a 9 to 5 can be stable, but he’s looking for something with more freedom and creativity.
  • They often discuss the pros and cons of leaving the 9 to 5 lifestyle to travel the world.

Beberapa contoh pekerjaan yang mengikuti jadwal “9 to 5“:

  • Pekerjaan kantoran: Ini mencakup berbagai posisi, seperti tenaga administrasi, staf customer service, petugas entri data, dan tenaga profesional lainnya yang bekerja di lingkungan perkantoran.
  • Pekerjaan dalam bidang pendidikan: Guru, kepala sekolah, admin sekolah, dan anggota staf pendukung lainnya.
  • Pekerjaan di pelayanan kesehatan: Beberapa tenaga profesional di bidang kesehatan, seperti resepsionis dan staf administrasi, mungkin bekerja dengan jadwal 9 to 5, sementara yang lain mungkin bekerja lebih lama atau jam kerja yang tidak teratur.
  • Pekerjaan pemerintahan: Pegawai pemerintah, analis, dan staf pendukung lainnya.
  • Pekerjaan keuangan dan perbankan: Para analis keuangan, teller bank, dan tenaga profesional keuangan lainnya.
  • Pekerjaan di bidang IT: Para software developer, manajer proyek, dan tenaga profesional di bidang IT lainnya mungkin bekerja dengan jadwal 9 to 5, sementara yang lain mungkin memiliki jam kerja yang lebih fleksibel atau lebih panjang.