Another one bites the dust

Menggambarkan kegagalan atau kekalahan seseorang atau sesuatu dalam situasi kompetitif atau tantangan.

Another one bites the dust” atau kadang ditulis “bites the dust” adalah ungkapan yang berasal dari bahasa Inggris dan sering digunakan untuk menggambarkan situasi di mana seseorang atau sesuatu mengalami kegagalan atau kekalahan.

Ungkapan ini populer digunakan dalam konteks kompetitif atau ketika seseorang sedang mengamati serangkaian kejadian di mana banyak orang atau hal mengalami masalah atau tidak berhasil mencapai tujuan yang diinginkan. Frasa ini juga menjadi terkenal karena judul lagu yang dinyanyikan oleh band Queen.

Dalam penggunaan sehari-hari, seseorang mungkin mengatakan “another one bites the dust” saat menyaksikan pesaing mereka tersingkir satu per satu dalam kontes, atau ketika melihat rekan kerja mereka satu per satu meninggalkan sebuah proyek yang sulit.

Frasa ini dapat digunakan baik secara serius maupun candaan, tergantung pada konteks dan nada percakapan. Umumnya, ungkapan ini menunjukkan pengakuan terhadap kegagalan atau kekalahan yang terjadi.

Contoh kalimat:

  • I heard another startup in the tech park closed down; another one bites the dust.”
    Kalimat ini digunakan untuk menginformasikan bahwa ada startup lain yang tutup di sektor teknologi. Frasa “another one bites the dust” di sini digunakan untuk menunjukkan bahwa kejadian ini adalah bagian dari serangkaian kegagalan atau penutupan yang terjadi di sektor tersebut, mengindikasikan sebuah pola atau tren negatif.
  • She tried to pass her driving test for the fourth time, but unfortunately, another one bites the dust.”
    Dalam kalimat ini, ungkapan “another one bites the dust” digunakan untuk menggambarkan kegagalan seseorang yang berulang. Di sini, ungkapan tersebut menunjukkan kekecewaan dan frustrasi atas kegagalan berulang dalam mencapai tujuan, yaitu lulus tes mengemudi.

Dalam kedua contoh ini, frasa “another one bites the dust” mengilustrasikan kegagalan atau penutupan, yang menambahkan nuansa pesimis atau realistis terhadap narasi yang dibicarakan.