Bandwagon

Kecenderungan seseorang untuk mengikuti tren atau pandangan yang sedang populer tanpa pemahaman.

Kata “bandwagon” berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti harfiah “kereta musik”. Pada awalnya, istilah ini digunakan untuk menggambarkan kereta yang membawa musisi dalam parade. Namun, dalam penggunaan modern, terutama di media sosial dan internet, “bandwagon” lebih sering digunakan dalam konteks kiasan. Kiasan ini merujuk pada fenomena di mana orang-orang mulai mengikuti tren, gaya, atau pandangan tertentu hanya karena banyak orang lain yang melakukannya. Istilah ini sering kali memiliki konotasi negatif, mengindikasikan bahwa seseorang mengikuti sesuatu tanpa benar-benar memahami atau memiliki minat asli terhadap hal tersebut.

Contoh penggunaan “bandwagon” di media sosial bisa dilihat ketika ada tren baru, seperti tantangan viral atau meme, yang tiba-tiba banyak diikuti oleh banyak orang. Fenomena ini juga terlihat dalam konteks dukungan terhadap tim olahraga yang sedang populer atau mendukung isu sosial yang sedang hangat diperbincangkan.

Seseorang yang mengikuti “bandwagon” mungkin hanya melakukannya untuk merasa diterima atau tidak ingin ketinggalan tren, meskipun sebenarnya mereka mungkin tidak memiliki pengetahuan atau kepedulian yang mendalam terhadap hal tersebut.

Jumping on the bandwagon

Frasa “jumping on the bandwagon” adalah ekspresi yang sering digunakan untuk menggambarkan tindakan seseorang yang mulai mengikuti tren, mode, atau pandangan tertentu hanya karena hal tersebut sedang populer atau banyak diikuti orang lain. Tindakan ini sering kali dilakukan untuk merasa menjadi bagian dari kelompok atau untuk tidak merasa ketinggalan (FOMO).

Dalam konteks media sosial, “jumping on the bandwagon” bisa berarti seseorang mulai mengikuti atau mendukung sebuah gerakan viral, tantangan, atau meme hanya karena banyak orang lain yang melakukannya. Misalnya, ketika sebuah tantangan tarian menjadi viral di TikTok, banyak pengguna lain yang mungkin tidak terlalu tertarik pada tarian tersebut tetap akan ikut melakukannya hanya karena semua orang juga melakukannya. Begitu pula dalam konteks politik atau sosial, seseorang mungkin mulai mendukung sebuah isu atau kandidat hanya karena mereka melihat banyak orang di sekitarnya melakukan hal yang sama.