Breadcrumbing

Perilaku memberikan perhatian minimal untuk membuat agar seseorang tetap tertarik.

Breadcrumbing” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku seseorang yang memberikan perhatian, pesan, atau tanda-tanda ketertarikan secara acak dan minimal kepada seseorang lainnya, dengan tujuan menjaga perasaan atau ketertarikan orang tersebut tetap ada tanpa memberikan komitmen yang nyata.

Istilah ini berasal dari cerita Hansel dan Gretel, di mana anak-anak meninggalkan remah roti (breadcrumbs) sebagai petunjuk jalan. Dalam konteks modern, “breadcrumbing” berarti memberikan “remah-remah” perhatian untuk memastikan seseorang (yang diincar) tetap tertarik.

Dalam konteks hubungan antar pribadi atau kencan, “breadcrumbing” sering kali melibatkan tindakan seperti mengirim pesan sesekali, memberikan pujian atau perhatian di media sosial, tetapi tidak pernah benar-benar mengambil langkah tegas untuk memperdalam hubungan. Orang yang melakukan “breadcrumbing” mungkin hanya tertarik untuk mendapatkan perhatian atau merasa lebih baik tentang dirinya sendiri tanpa ada niat untuk membangun hubungan yang serius.

Contoh kalimat:

  • She’s been breadcrumbing him for months, sending flirty texts but never agreeing to meet up.
  • I’m tired of his breadcrumbing; it’s time to move on and find someone who is serious.
  • Breadcrumbing can be emotionally draining because it keeps you in a state of uncertainty.