Menyembunyikan atau menempatkan informasi terpenting atau menarik dari sebuah cerita jauh di dalam teks.
“Burying the lede” adalah sebuah kesalahan umum dalam penulisan berita atau pemberitaan di mana informasi yang paling penting atau menarik dari suatu cerita tidak ditempatkan pada awal artikel, tetapi malah tersembunyi di bagian tengah atau akhir.
Istilah “lede” sendiri adalah jargon jurnalistik yang merujuk pada kalimat pembuka atau paragraf pertama dalam sebuah artikel yang seharusnya memberikan inti dari cerita tersebut.
Dalam praktik jurnalisme yang baik, “lede” harus langsung menarik perhatian pembaca dan memberikan gambaran umum tentang berita tersebut, termasuk siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana – sering disebut sebagai “5W+1H”. Ketika wartawan atau penulis “mengubur lede”, mereka secara tidak sengaja atau sengaja menyimpan detail kritis atau aspek paling menarik dari cerita untuk dibaca lebih lanjut dalam artikel, yang dapat menyebabkan pembaca kehilangan minat atau tidak mendapatkan esensi utama dari berita tersebut.
Sebagai contohnya, sebuah artikel berita utama tentang penemuan vaksin baru untuk penyakit global yang mematikan memiliki judul “Tim Peneliti Lokal Mengadakan Konferensi Pers”, di mana informasi paling pentingnya (penemuan vaksin baru) tidak langsung jelas dari judul atau bahkan paragraf pembuka artikel tersebut. Pembaca harus membaca lebih dalam untuk menemukan esensi berita tersebut.
Contoh ini menunjukkan bagaimana informasi kunci bisa ‘terkubur’ dan tidak langsung tersampaikan kepada pembaca, yang idealnya seharusnya langsung tersedia di awal cerita atau tercakup dalam judul secara efektif.