Dystopian

Berkaitan dengan gambaran masyarakat yang buruk, penuh kesengsaraan, dan ketidakadilan.

Kata “dystopian” berasal dari kata dasar “dystopia,” yang secara etimologis terbuat dari dua bagian: “dys-” yang berarti buruk atau sulit, dan “-topia” yang berarti tempat. Jadi, dystopian menggambarkan sesuatu yang berhubungan dengan atau menyerupai sebuah dystopia.

Sebuah dystopia adalah gambaran masyarakat di mana segala sesuatunya berjalan sangat buruk, sering kali digambarkan dengan ketidakadilan, penindasan, dan kesengsaraan. Contoh-contoh umum dari cerita dystopian dapat ditemukan dalam literatur seperti “1984” oleh George Orwell atau “The Hunger Games” oleh Suzanne Collins.

Dalam konteks penggunaan sehari-hari, kata “dystopian” sering digunakan untuk menggambarkan situasi, kebijakan, atau masa depan yang dianggap sangat negatif dan penuh dengan masalah besar. Misalnya, seseorang mungkin mengatakan “The future depicted in that movie is quite dystopian,” untuk menggambarkan masa depan yang penuh dengan ketidakadilan atau penderitaan. Istilah ini juga sering digunakan dalam diskusi politik dan sosial untuk menunjukkan kekhawatiran tentang arah tertentu suatu masyarakat atau pemerintahan.

Kata ini juga bisa digunakan dalam konteks budaya populer untuk menggambarkan tema-tema serupa dalam film, buku, atau acara TV. Misalnya, seri TV seperti “Black Mirror” sering kali digambarkan sebagai memiliki tema-tema dystopian karena menceritakan skenario futuristik di mana teknologi menyebabkan berbagai masalah sosial dan moral. Dalam seni dan hiburan, istilah ini membantu membentuk ekspektasi audiens tentang suasana dan pesan dari karya tersebut.