Gatekeeping

Praktik membatasi akses ke sebuah komunitas atau identitas berdasarkan kriteria tertentu.

Gatekeeping” adalah praktik di mana seseorang atau kelompok membatasi dan mengontrol akses orang lain ke suatu komunitas, aktivitas, atau identitas tertentu.

Istilah ini sering digunakan dalam berbagai konteks, dari media sosial hingga dunia profesional, untuk menggambarkan situasi di mana individu atau kelompok menetapkan standar “siapa yang boleh masuk” berdasarkan kriteria tertentu yang mereka anggap penting. Ini bisa mencakup segala sesuatu dari memutuskan siapa yang dianggap “fan sejati” dari suatu band musik hingga siapa yang memiliki hak untuk berpartisipasi dalam diskusi tentang isu-isu sosial tertentu.

Seorang “gatekeeper” adalah orang yang melakukan praktik gatekeeping. Mereka bisa jadi anggota komunitas yang merasa memiliki otoritas atau pengetahuan tentang suatu topik dan menggunakan posisi tersebut untuk mengecualikan atau membatasi partisipasi orang lain. Misalnya, dalam sebuah forum online tentang fotografi, seorang gatekeeper mungkin menyatakan bahwa hanya fotografer dengan peralatan kelas profesional yang bisa memberikan pendapat tentang teknik tertentu, secara tidak langsung mengecilkan kontribusi dari mereka yang menggunakan peralatan lebih sederhana.

Gatekeeping sering kali dikritik karena menciptakan eksklusivitas tanpa alasan yang benar dan menghambat inklusivitas serta berbagi pengetahuan dan pengalaman antar individu dengan latar belakang yang beragam.

Contoh kalimat:

  • The gatekeeping in that online community is so intense; they don’t let you contribute unless you’ve been a member for over a year.
  • She felt discouraged by the gatekeeper in her photography club who insisted only certain types of cameras could capture ‘true art.’