Tindakan membangun hubungan kepercayaan dengan seseorang untuk memanfaatkannya secara tidak pantas.
“Grooming” dalam konteks sosial dan psikologis merujuk pada tindakan seseorang, sering kali orang dewasa, yang secara teratur dan bertahap membangun hubungan kepercayaan dan emosional dengan seseorang lain, biasanya yang lebih muda atau lebih lemah, untuk tujuan untuk memanfaatkannya atau eksploitasi.
Tindakan ini sering kali melibatkan manipulasi psikologis dan bisa berlangsung dalam jangka waktu yang panjang. Grooming dapat terjadi baik dalam konteks fisik maupun online. Pelaku, atau yang disebut groomer, sering kali menggunakan teknik-teknik seperti bersikap sangat ramah dan perhatian, memberi hadiah, memberikan pujian, dan mencoba membuat si korban merasa istimewa atau dicintai. Tujuannya adalah untuk membuat korban percaya dan nyaman dengan pelaku sehingga pelaku bisa melakukan hal-hal yang salah tanpa disadari oleh korban.
Dalam dunia digital, grooming online telah menjadi isu yang serius dengan berkembangnya media sosial dan platform komunikasi lainnya. Pelaku, yang bisa jadi adalah predator seksual, menggunakan internet untuk mendekati dan memanipulasi korban, sering kali anak-anak, dengan tujuan untuk tujuan seksual. Seorang groomer mungkin mulai berbicara dengan anak-anak melalui permainan online, media sosial, atau aplikasi pesan, di mana mereka mulai dengan percakapan yang ramah sebelum perlahan-lahan membuat percakapan menjadi lebih pribadi dan tidak pantas.