Kondisi di mana seseorang merasa bahwa kesuksesan yang mereka raih tidak pantas dan mereka sebenarnya hanya “pembohong” atau “penipu”.
Impostor syndrome adalah suatu kondisi psikologis di mana seseorang merasa bahwa kesuksesan atau pencapaian yang mereka raih sebenarnya tidak pantas atau tidak nyata.
Orang dengan impostor syndrome cenderung merasa bahwa mereka hanyalah “pembohong” atau “penipu” yang berhasil meyakinkan orang lain bahwa mereka lebih pintar, lebih berbakat, atau lebih kompeten daripada yang sebenarnya.
Seseorang yang mengalami impostor syndrome akan sering merasa bahwa mereka tidak layak menerima penghargaan, pujian, atau kesuksesan yang mereka dapatkan. Mereka mungkin berpikir bahwa semua ini hanya keberuntungan sementara, dan mereka takut bahwa suatu saat orang lain akan menemukan bahwa mereka sebenarnya tidak kompeten.
Sering kali, orang dengan impostor syndrome cenderung membandingkan diri mereka dengan orang lain yang dianggap lebih berprestasi. Mereka merasa bahwa mereka tidak sebaik orang lain, dan bahkan ketika mereka meraih kesuksesan, mereka menganggapnya sebagai kebetulan atau kebetulan semata.
Gejala lain dari impostor syndrome meliputi rasa cemas yang kuat, ketakutan akan kegagalan, terlalu banyak fokus pada kesalahan, keraguan diri yang berlebihan, dan menghindari situasi di mana mereka mungkin menghadapi penilaian atau kritik.
Penting untuk diingat bahwa impostor syndrome adalah suatu kondisi yang umum terjadi, dan banyak orang yang sukses juga mengalaminya. Ini bukan tanda bahwa seseorang sebenarnya tidak kompeten atau tidak berprestasi.