Lampshading

Teknik di mana pembuat cerita mengakui dan menjelaskan aspek cerita yang mungkin terlihat tidak masuk akal atau klise.

Dalam konteks narasi atau cerita, istilah “lamp shade” atau “lampshading” adalah sebuah teknik penulisan atau penyutradaraan di mana pembuat cerita sengaja menyoroti atau menunjukkan sesuatu yang tidak masuk akal, klise, atau merupakan ‘lubang’ dalam plot, dengan tujuan untuk mengakui dan menjelaskan isu tersebut sebelum penonton atau pembaca mempertanyakannya. Ini dilakukan untuk mengurangi distraksi atau ketidakpercayaan yang mungkin dirasakan oleh audiens terhadap aspek tertentu dari cerita.

Dengan kata lain, “lampshading” adalah cara penulis atau sutradara untuk mengatakan, “Kami tahu ini terdengar aneh, tapi tolong abaikan dan lanjutkan menikmati cerita.” Ia dapat berfungsi sebagai mekanisme pertahanan terhadap kritik sebelum kritik itu datang, dengan cara mengakui ketidaksempurnaan cerita dalam sebuah narasi.

Contoh penggunaan “lampshading” dalam narasi:

  • Dalam sebuah film, karakter utama mungkin berkata, “I know it seems like we’re just jumping to conclusions, but let’s just go with it,” yang merupakan cara “lampshading” terhadap plot yang tergesa-gesa.
  • Sebuah serial TV bisa menyinggung tentang bagaimana seorang karakter selamat dari situasi yang mustahil, dengan karakter lainnya bercanda, “What did you do? Teleport out of there?” sebagai bentuk lampshading.
  • Dalam sebuah novel, penulis mungkin memasukkan komentar dari narator atau karakter yang menunjukkan kesadaran terhadap situasi khas cerita yang biasanya tidak masuk akal, sebagai upaya “lampshading“.
  • Karakter dalam film mengakui bahwa mereka selalu terlihat sempurna di awal hari meskipun tidak masuk akal, dengan berkata, “Yup, I always wake up looking this good.
  • Serial televisi yang memperlihatkan karakter utamanya selalu lolos dari situasi bahaya dengan nyaris tanpa penjelasan, dan salah satu karakter bercanda, “Good thing plot armor is on our side.
  • Dalam novel, narator mungkin secara langsung mengomentari betapa nyamannya semua masalah terpecahkan tepat pada akhir cerita, sebagai cara untuk “lampshading” struktur naratif yang terprediksi.