Menggambarkan eksploitasi berlebihan dari suatu situasi atau konten untuk keuntungan berkelanjutan.
Istilah “milking” dalam konteks internet dan media sosial sering digunakan untuk menggambarkan tindakan seseorang atau pihak yang sengaja memperpanjang atau mengulang-ulang suatu topik, cerita, atau konten untuk mendapatkan manfaat sebanyak-banyaknya dari situasi tersebut, terutama dalam bentuk perhatian, popularitas, atau keuntungan finansial. Misalnya, seseorang mungkin dituduh melakukan “milking” sebuah kejadian viral dengan membuat banyak postingan atau video tentang hal itu meskipun sudah tidak ada perkembangan baru, hanya untuk terus mendapatkan views atau pengikut.
Dalam penggunaan sehari-hari, “milking” bisa dilihat negatif karena mengimplikasikan sebuah tindakan yang serakah atau manipulatif, di mana seseorang tidak bergerak maju dari satu topik demi keuntungan pribadi. Hal ini sering terlihat dalam berbagai bidang seperti hiburan, media, dan pemasaran.