Dolar AS yang diperoleh oleh negara-negara penghasil minyak dari hasil penjualan minyak mereka di pasar internasional.
“Petrodollar” adalah istilah yang mengacu pada dolar Amerika Serikat (USD) yang diperoleh oleh negara-negara penghasil minyak dari hasil penjualan minyak mereka.
Istilah ini berasal dari gabungan kata “petroleum” (minyak bumi) dan “dollar” dan digunakan untuk menggambarkan pendapatan yang dihasilkan melalui perdagangan minyak internasional yang umumnya dihargai dalam USD. Konsep petrodollar menjadi penting karena banyak negara penghasil minyak, seperti Arab Saudi, Rusia, dan negara-negara OPEC lainnya, mengekspor minyak mereka dengan harga yang ditetapkan dalam dolar AS.
Secara ekonomi dan geopolitik, petrodollar memiliki dampak signifikan. Penggunaan dolar AS sebagai mata uang utama dalam perdagangan minyak memberikan stabilitas bagi pasar minyak global dan memperkuat posisi dolar sebagai mata uang cadangan dunia. Negara-negara penghasil minyak kemudian sering menginvestasikan petrodollar mereka kembali ke ekonomi AS, misalnya melalui pembelian obligasi pemerintah AS atau investasi langsung dalam berbagai sektor ekonomi. Ini menciptakan sebuah lingkaran keuangan yang mempertahankan permintaan tinggi untuk dolar AS dan menstabilkan nilai mata uang tersebut.
Selain itu, fenomena petrodollar juga mempengaruhi hubungan internasional dan kebijakan luar negeri. Negara-negara yang mengandalkan pendapatan dari penjualan minyak mungkin memiliki hubungan diplomatik dan ekonomi yang lebih erat dengan negara-negara konsumen utama seperti Amerika Serikat. Ini juga dapat menciptakan ketegangan atau persaingan geopolitik, terutama jika ada perubahan signifikan dalam harga minyak atau kebijakan energi global.