Proses di mana para pesaing berusaha mengungguli satu sama lain dengan menurunkan standar atau kualitas demi keuntungan.
Istilah “Race to the bottom” menggambarkan situasi kompetitif di mana perusahaan, negara, atau seorang pengusaha berusaha untuk menurunkan standar atau biaya sebanyak mungkin, sering kali dengan mengorbankan kualitas, keamanan, atau kondisi tenaga kerja, untuk memenangkan persaingan pasar.
Dalam dunia bisnis, “race to the bottom” bisa terlihat ketika perusahaan terus menekan biaya untuk menawarkan harga yang lebih rendah daripada pesaingnya, yang terkadang dicapai dengan mengorbankan gaji karyawan yang adil dan kondisi kerja yang aman. Ini menciptakan lingkungan di mana semua pesaing mungkin merasa perlu untuk mengikuti standar serendah mungkin agar tetap kompetitif, yang akhirnya merugikan semua pihak, terutama para pekerja dan konsumen.
Secara keseluruhan, “race to the bottom” adalah sebuah kondisi persaingan yang berbahaya, di mana pemangkasan standar dan regulasi untuk keuntungan jangka pendek bisa mengarah pada konsekuensi negatif jangka panjang yang lebih luas, termasuk kerusakan lingkungan, pengabaian hak-hak pekerja, dan menurunnya kualitas produk dan layanan.