Shoehorn

Tindakan memasukkan atau menghubungkan setiap isu atau topik ke dalam isu atau topik lainnya.

Shoehorn” digunakan secara metaforis untuk mendeskripsikan tindakan memaksakan sesuatu ke dalam suatu situasi atau konteks di mana hal tersebut mungkin tidak cocok atau terasa dipaksakan.

Misalkan Anda sedang menulis sebuah cerita dan Anda memutuskan untuk memasukkan karakter baru. Namun, karakter baru tersebut tidak benar-benar cocok dengan alur cerita yang sudah ada. Anda mungkin harus merubah alur cerita atau sifat dari karakter lainnya untuk memastikan karakter baru ini masuk. Dalam situasi ini, Anda bisa dikatakan “shoehorning” karakter baru tersebut ke dalam cerita.

Dalam konteks lain, mungkin ada perusahaan yang mencoba memasukkan produk atau layanan baru ke dalam portofolio mereka yang sudah ada. Jika produk atau layanan baru tersebut tidak benar-benar cocok dengan identitas merek atau pelanggan target mereka, perusahaan tersebut bisa dikatakan “shoehorning” produk atau layanan baru tersebut ke dalam portofolio mereka.

Dalam semua kasus ini, “shoehorn” menggambarkan tindakan memaksa sesuatu masuk ke dalam situasi di mana mungkin tidak sepenuhnya cocok atau merasa alami.