Social construct

Konsep yang menunjukkan bahwa banyak hal yang kita anggap alami sebenarnya adalah hasil dari kesepakatan dan interaksi dalam masyarakat.

Social construct atau konstruksi sosial adalah sebuah konsep dalam ilmu sosial yang menggambarkan fenomena atau konsep yang keberadaannya tidak didasarkan pada realitas objektif (realitas yang berada di luar persepsi atau diri manusia), melainkan dibentuk melalui interaksi sosial dan persepsi bersama di dalam masyarakat.

Konstruksi sosial mencakup ide-ide seperti gender, ras, dan kelas sosial, yang artinya adalah bahwa pemahaman dan pengertian kita tentang hal-hal tersebut dibentuk oleh norma-norma sosial, budaya, dan kebiasaan yang ada di masyarakat kita, bukan karena karakteristik biologis atau alamiah yang tidak terbantahkan.

Dengan kata lain, apa yang dipercaya dan dianggap ‘nyata’ dalam suatu masyarakat bisa sangat berbeda dengan masyarakat lain, tergantung pada konteks sosial dan historis mereka.

Ras adalah contoh dari konstruksi sosial yang penting untuk dipahami. Dalam konteks ini, ras tidak didasarkan pada perbedaan biologis yang tegas dan universal, melainkan pada cara masyarakat menginterpretasikan dan memberikan makna terhadap perbedaan fisik seperti warna kulit, bentuk wajah, atau jenis rambut. Ini berarti bahwa kategori ras yang kita kenal, seperti Kaukasoid, Mongoloid, Negroid, dan lainnya, adalah hasil dari sejarah, politik, dan kebiasaan sosial yang telah memberikan label dan makna tertentu kepada ciri-ciri fisik tersebut. Klasifikasi ini kemudian mempengaruhi cara orang diperlakukan dan bagaimana suatu kebijakan diatur dalam masyarakat.

Kelas sosial juga merupakan konstruksi sosial yang mencerminkan bagaimana masyarakat membagi dan mengklasifikasikan anggotanya berdasarkan kriteria seperti kekayaan, pendidikan, pekerjaan, dan status ekonomi lainnya. Perbedaan kelas ini bukan hanya tentang seberapa banyak seseorang memiliki uang, tetapi juga tentang bagaimana kelompok-kelompok sosial ini memiliki akses yang berbeda terhadap sumber daya, kekuasaan, dan peluang. Konsep kelas sosial dapat sangat bervariasi antar masyarakat, dan bahkan dapat berubah dalam masyarakat yang sama seiring berjalannya waktu, menunjukkan lagi bahwa kelas sosial adalah sebuah produk dari interaksi dan kesepakatan sosial, bukan sesuatu yang ditetapkan secara alami atau biologis.