Tindakan membagikan pengalaman traumatis secara mendadak, tanpa diminta, dan tanpa peringatan.
“Trauma dumping” adalah ungkapan yang merujuk pada tindakan seseorang yang secara tiba-tiba dan tanpa peringatan membagikan pengalaman traumatis atau emosional yang sangat berat kepada orang lain, sering kali dalam situasi yang tidak tepat atau tanpa meminta izin terlebih dahulu.
Tindakan ini bisa membuat pendengar merasa terkejut, kewalahan, atau tidak siap untuk menangani informasi yang begitu berat.
Trauma dumping biasanya tidak disertai dengan konteks atau pertimbangan terhadap kesiapan emosional pendengar. Misalnya, dalam pertemuan sosial atau percakapan kasual, seseorang mungkin tiba-tiba mulai menceritakan pengalaman traumatis mereka tanpa memperhatikan apakah pendengar siap atau bersedia mendengarkan cerita tersebut. Hal ini berbeda dari berbagi pengalaman traumatis dalam setting yang tepat, seperti sesi terapi dengan seorang profesional atau percakapan mendalam dengan teman dekat yang sudah siap dan bersedia mendengarkan.
Dampak dari trauma dumping bisa negatif bagi kedua belah pihak. Bagi orang yang mendengarkan, mendadak menerima cerita traumatis bisa menyebabkan stres, kebingungan, atau perasaan tidak nyaman karena mereka tidak tahu bagaimana harus merespons. Bagi orang yang membagikan, mereka mungkin tidak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan karena situasinya tidak tepat. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan waktu, tempat, dan kesiapan emosional orang lain sebelum membagikan pengalaman yang begitu pribadi dan berat.